![]() |
Picture From Google Image |
Kehancuran bumi memang sudah bisa kita rasakan, begitu pula masa depan yang memang dapat diprediksi dari sekarang. Pada kenyataannya, bumi dan kerusakan-kerusakan yang terjadi didalamnya tidak menemukan titik keseimbangan yang pada akhirnya menjurus kedalam tanda-tanda kiamat itu sendiri. Dalam tulisan kali ini, saya terinspirasi dari film Tommorow Land (2015) untuk mencoba lebih jauh lagi berpikir tentang masa depan bumi. Film ini menceritakan tentang kompleksitas ruang dan waktu dimana ada seorang gadis bernama Casey Newton yang menemukan sebuah pin misterius dalam kumpulan barang pribadinya dikantor polisi saat ia ditahan karena kasus kenakalannya. Ternyata, pin yang ditemukan Casey tersebut mempunyai kemampuan teleportasi, ketika menyentuh pin tersebut, Casey melihat dunia yang jauh lebih baik dari dunia yang berada dalam jangkauan realitasnya. Dalam perjalanan menuju dunia baru tersebut, Casey bertemu dengan Athena, seorang bocah perempuan penghuni baru yang bertugas untuk merekuit manusia yang mempunyai potensi besar untuk dibawanya dalam misi pembangunan dunia baru.
Bersama Athena, Casey diantarkan bertemu seorang ilmuwan hebat bernama Frank Walker yang menghabiskan masa tuanya untuk menyendiri disebuah perumahan kumuh yang jauh dari pusat keramaian kota. Ternyata Frank Walker bukanlah ilmuwan biasa, Frank tau tentang dunia baru tersebut, pernah tinggal disana untuk waktu yang lama namun pada suatu saat ia dideportasi dari dunia baru oleh gubernur David Nix (penguasa dunia baru) karena sebuah kasus. Dari sinilah petualangan dimulai, Casey, Athena, dan David memutuskan untuk pergi ke dunia baru demi sebuah tujuan khusus, yaitu memperbaiki bumi dengan potensi Casey yang diyakini bisa mendatangkan perubahan (karena Casey disaat itu adalah remaja terpilih yang pintar dan sangat ambisius). Setelah tiba di dunia baru yang berlama Tommorow Land itu, mereka disambut oleh sang gubernur David Nix, lalu mereka dipersilahkan untuk melihat kembali masa depan dengan teknologi yang dimiliki oleh dunia baru tersebut, dan apa yang Casey lihat ? bumi akan mengalami kehancuran dalam waktu dekat.
![]() |
Picture From Google Image |
Dalam peristiwa di film ini, kita akan melihat dua kubu perseteruan antara Casey, Athena, dan David yang punya keinginan untuk menyelamatkan bumi dengan potensi teknologi yang dimiliki oleh dunia baru, sedangkan gubernur David adalah seorang pemimpin yang merasa pesismistik akan hal tersebut, ia berpikir bahwa manusia dibumi lah yang menyebabkan kehancuran itu sendiri sehingga ia menolak misi menyelamatkan bumi. Namun, didalam tulisan ini saya tidak akan bercerita panjang lebar untuk menceritakan jalan cerita dari film ini, saya lebih tertarik untuk mengomentari sebuah ceramah tentang realitas kehidupan didunia yang diutarakan oleh gubernur dunua baru David Nix berikut ini.
"Bayangkan ketika kamu melihat masa depan ? dan kamu takut untuk melihatnya, apa yang akan kamu lakukan ? pergi ke politikus ? atau ke penguasa industri ? bagaimana cara kamu meyakinkan mereka ? dengan data ? dengan menceritakan kenyataan yang sudah terjadi ? semoga beruntung !"
![]() |
Dialog yang pertama ini menjelaskan bahwa kehancuran yang terjadi dibumi merupakan ulah dari manusia itu sendiri, manusia yang pada kenyataannya tidak pernah lepas dari kehidupan berpolitik dan urusan perekonomian. Dalam kehidupan perpolitikan memang tidak dapat dipisahkan dari suatu kepentingan dan kekuasaan, entah dalam skala kecil yang dimulai dari rumah tangga, hingga urusan ketatanegaraan. Politikus yang dimaksud dalam dialog tersebut tentu mengarah kepada tatanan pemerintahan yang punya kendali kuasa dalam suatu wilayah, namun sering kali kebijakan-kebijakan yang dibuat lebih mengutamakan kepentingan pribadi dan cenderung merugikan segalanya. Sedangkan sang penguasa industri tentu tak akan banyak membantu karena pola pikir yang terbentuk lebih mencangkup untung dan rugi saja, tidak akan memikirkan sebab dan akibat yang muncul dari sebuah tindakan yang berpengaruh terhadap kelestarian bumi itu sendiri.
"Jika roda perekonomian terus berputar, dan keuntungan terus bertambah, bagaimana cara melewati itu ? lalu bagaimana caramu menempatkan krisis yang terjadi ini ke dalam kepala mereka ? pada kenyataannya, kemungkinan untuk terjadinya kehancuran terus meningkat"
"segala kehancuran yang kita tahu akan terjadi namun juga kita sayangi. Mereka menelan ancaman tersebut layaknya menelannya seperti minum coklat. Mereka tak takut dengan kematian, mereka bahkan menikmatinya. Kenyataan tersebut dinikmati layaknya seperti memainkan video game, acara televisi, buku, film. Seluruh dunia dengan sepenuh hati menerima kehancuran ini, dan bergegas menghampirinya."
Dialog selanjutnya merupakan sebuah kritik tajam atas pola kehidupan manusia yang terjadi. Manusia yang kini hidup ditengah krisis yang dialami oleh bumi seakan-akan menganggap semuanya baik-baik saja, bahkan lebih cenderung mempersilahkan kehancuran tersebut terus berlangsung. Menurut saya sendiri, manusia sebagai individu-individu yang bebas tidak akan bertindak lebih jauh lagi terhadap kerusakan yang terjadi dibumi ini selama kepentingannya tak terusik dan para manusia ini akan merasa dampaknya ketika bumi benar-benar hancur. Memang benar bahwa pada kenyataannya kehancuran bumi sebenarnya sudah sering dianalogikan didalam sebuah video game, acara telivisi, buku bahkan film layar lebih, tapi kita lebih suka menganggapnya sebagai hiburan belaka dibanding untuk mengambil intisari dari film tersebut
"Sementara bumi mulai rusak. Kemudian terjadi wabah kegemukan dan kelaparan, lebah dan kupu-kupu mulai menghilang, gletser meleleh, alga meningkat, tambang batu bara ditinggalkan begitu saja, namun kalian tak memahaminya."
Manusia pada kenyataannya memang menjadi makhluk yang terpisah dari komunitas alam, manusia seakan memiliki kehidupannya sendiri yang sering kita sebut sebagai kehidupan antroposentris, manusia dengan kehidupannya akan memunculkan sebuah kesenjangan yang terlahir dari permasalahan menang dan kalah. Hingga pada suatu saat, bumi dan alam sebagai tempat manusia berpijak sudah tidak dapat berkompromi lagi.
"Dalam setiap kesempatan, ada kemungkinan masa depan yang lebih baik, tapi kalian tak akan mempercayainya. Karena kalian tak percaya, kalian tak mau melakukan apapun untuk merawat bumi, jadi kalian menerima masa depan yang menakutkan ini, kalian malas untuk melakukan suatu perubahan."
Dialog ini yang menarik menurut saya, kesempatan untuk berubah memang selalu hadir kapanpun dan dimanapun kita berada, tapi kita cenderung enggan untuk melakukannnya, seakan kita hidup hanya untuk mengutamakan kepentingan pribadi saja, tanpa memikirkan ketersediaan masa depan yang mungkin tak akan bisa seperti sekarang ini. Bumi yang kini perlahan hancur akan menyajikan masa depan yang menakutkan, hal tersebut memang terjadi karena ulah manusia itu sendiri yang bersifat destruktif terhadap alam.
"Ya, kamu melihat gunung es itu, lalu kamu peringatkan titanic, tapi yang kalian lakukan adalah terus maju dengan kecepatan penuh, mengapa ? karena kalian yakin tak tenggelam."
Teknologi yang telah diciptakan tidak akan cukup untuk melindungi manusia dari kerusakan di bumi ini. Bahkan, kecanggihan dari teknologi itu sendiri yang sering kali membawa manusia kedalam jurang kehancuran. Dalam dialog tersebut, peristiwa tenggelamnya kapal titanic menjadi sebuah analogi dari manusia yang selalu membanggakan teknologi tanpa memikirkan resiko yang akan terjadi. Titanic adalah salah satu kapal pesiar terbesar yang pernah dibuat oleh manusia, kapal yang telah dirancang dengan sangat apik tersebut dapat hancur begitu saja akibat dari kelalaian manusia itu sendiri.
Journey Your Indonesia !
No comments