
Mendaki gunung kini merupakan sebuah hobi yang sedang banyak digemari oleh berbagai kalangan. Kegiatan ini tergolong olahraga ekstrim yang membutuhkan perencanaan dan persiapan yang matang, terutama pada kondisi fisik si calon pendaki itu sendiri. Menurut penulis, aktivitas mendaki gunung mulai meningkat saat film "5cm" rilis pada tahun 2012 lalu, film yang menceritakan tentang 5 sahabat yang ingin mendaki gunung Semeru. Setiap alur yang dipertontonkan dalam film ini begitu emosional mulai dari suasana persahabatan, pemandangan indah yang dipamerkan, hingga tantangan-tantangan seru selama proses pendakian. Pada akhirnya film tersebut sukses memotivasi para penontonnya untuk segara merasakan mendaki sebuah gunung, tentunya bersama sahabat mereka masing-masing. Setelah film tersebut berlalu, aktivitas pendakian gunung di Indonesia mulai meningkat tajam terutama di gunung Semeru itu sendiri yang memang menjadi gunung primadona para pendaki.
Meningkatnya jumlah pendaki di Indonesia ini memunculkan berbagai efek positif dan negatif. Namun didalam tulisan kali ini, saya akan membahas lebih dalam tentang efek negatif dari mendaki gunung itu sendiri yang memang sering kali tidak dihiraukan oleh para pendaki pemula hingga menimbulkan sebuah masalah besar, mulai dari tersesat didalam hutan, cedera saat melakukan aktivitas pendakian, hingga kehilangan nyawa. Oleh karena itu, persiapan yang matang sangat diperlukan setiap kita ingin melakukan aktivitas pendakian, berikut adalah sebuah tips yang mungkin dapat membantu kalian dalam melakukan aktivitas pendakian gunung, semoga membantu ya !
Meningkatnya jumlah pendaki di Indonesia ini memunculkan berbagai efek positif dan negatif. Namun didalam tulisan kali ini, saya akan membahas lebih dalam tentang efek negatif dari mendaki gunung itu sendiri yang memang sering kali tidak dihiraukan oleh para pendaki pemula hingga menimbulkan sebuah masalah besar, mulai dari tersesat didalam hutan, cedera saat melakukan aktivitas pendakian, hingga kehilangan nyawa. Oleh karena itu, persiapan yang matang sangat diperlukan setiap kita ingin melakukan aktivitas pendakian, berikut adalah sebuah tips yang mungkin dapat membantu kalian dalam melakukan aktivitas pendakian gunung, semoga membantu ya !
Jumlah dan kondisi personel yang ada dalam sebuah kelompok pendakian
Ketika kita ingin mendaki gunung, hal pertama yang mungkin kita pikirkan tentu saja mengajak teman yang akan menemani kita selama perjalanan ini. Jika kita menganggap remeh dalam pembentukan kelompok pendakian, hal ini bisa menjadi awal dari munculnya malapetaka selama melakukan aktivitas pendakian nanti. Hal yang harus diperhatikan diantaranya adalah pilihlah teman yang memang satu visi dengan kita, minimal harus saling mengetahui sifat kita masing-masing. Kemudian, kita juga harus memperhatikan kondisi fisik dan kesehatan calon teman seperjalanan kita nanti, ini lah poin terpentingnnya, pastikan kondisi fisik dan kesehatan anggota kelompok sehat dan memungkinkan untuk melakukan aktivitas pendakian. Didalam sebuah kelompok pendakian, diusahakan harus ada minimal satu orang pendaki berpengalaman yang siap menjadi pemimpin kelompok, sehingga dapat membimbing dan mengarahkan teman-temannya, jumlah anggota kelompok pun harus disesuaikan dengan jumlah pendaki yang sudah berpengalaman tersebut sehingga sang pemimpin kelompok dapat menjangkau dan mengawasi setiap anggotanya agar dapat meminimalisir kemungkinan terburuk selama melakukan aktivitas pendakian.
Manajemen waktu dalam aktivitas mendaki gunung
![]() |
Picture From Google Image |
Manajemen waktu sangat penting agar kita tahu kapan untuk memulai pendakian dan kapan untuk berhenti mendaki. Sebagai contoh, pendakian dilakukan di hari sabtu pagi dan segala aktivitas harus berhenti sebelum matahari terbenam sehingga memudahkan kita untuk mendirikan tenda dan memasak. Ketika waktu yang telah direncanakan kemudian dilaksanakan dengan baik, aktivitas pendakian akan terasa lebih efektif dan tenaga yang keluar selama mendaki dapat terkontrol dengan baik untuk mengurangi resiko kelelahan.
Memperhitungkan kondisi gunung yang hendak didaki
Sebelum melakukan pendakian, poin penting yang juga harus kita lakukan adalah mencari informasi atas destinasi yang akan kita jumpai nanti. Pertama, pilih dan carilah informasi dari jalur yang akan kita lalui nanti, pastikan kondisi jalur pendakian sesuai dengan kemampuan fisik kita dan anggota kelompok yang lain, jangan memaksakan untuk melewati jalur yang sulit ketika kemampuan fisik tidak memungkinkan. Kedua, kondisi cuaca dilokasi, ini penting untuk kelancaran aktivitas pendakian, cuaca juga mempengaruhi persiapan yang harus kita bawa selama mendaki. Ketiga, pahami letak dan kordinat jalur dengan teliti, kalau perlu sangat dianjurkan untuk membawa peta dan kompas untuk meminimalisir kemungkinan tersesat. Keempat, pahami lingkungan alam sekitar, mungkin disekitar jalur pendakian yang akan kita lewati masih terdapat hewan buas yang pada suatu waktu bisa saja mengancam keselamatan kita dan anggota kelompok.
Persiapan peralatan pendakian
Persiapkanlah peralatan pendakian dengan serinci mungkin, peralatan mendaki inilah yang akan membantu kita untuk bertahan di alam liar nanti. Bawa peralatan sesuai dengan kebutuhan dan waktu yang telah direncanakan, jangan terlalu sederhana juga jangan terlalu berlebihan karena hal tersebut akan berpengaruh dengan berat beban didalam carrier yang akan kita bawa selama proses pendakian. Bawa peralatan pendakian yang memang dianjurkan selama mendaki seperti tas carrier/daypack untuk menampung kebutuhan, matras sebagai alas, jaket hangat (windbreaker/waterproof), celana panjang (windbreaker/waterproof), sarung tangan dan kaos kaki, P3K, baju ganti, senter/headlamp, peralatan memasak (nesting & kompor), sleeping bag, sendal tracking, sepatu tracking, flysheet, kantong plastik/trashbag, obat-obatan sesuai dengan kebutuhan, tenda hingga peralatan kecil lainnya seperti pisau lipat, alat makan, dll.
Persiapan fisik dan mental calon pendaki
![]() |
Picture From Google Image |
Mendaki gunung merupakan aktivitas yang membutuhkan banyak tenaga serta akan menempa mental kita yang dituntut untuk selalu dapat berpikir positif selama proses pendakian. Oleh karena itu, kesiapan fisik dan mental mutlak diperlukan dan ada baiknya kita mempersiapkan hal tersebut dari jauh-jauh hari sebelum aktivitas pendakian dimulai. Mulailah dengan olahraga ringan seperti push up/ sit up, senam kecil-kecilan ataupun melakukan perenggangan tubuh dipagi hari setelah bangun tidur atau dimalam hari sebelum tidur, lakukan ini minimal dua minggu sebelum melakukan aktivitas pendakian. Jika punya banyak waktu untuk berolahraga, cobalah melakukan jogging di pagi/sore hari seminggu sebelum aktivitas pendakian.
Journey Your Indonesia !
No comments