Halo para petualang ! pada kesempatan kali ini gue akan cerita dan berbagi informasi tentang petualangan gue menyebrang ke pulau Sumatra. Dibulan mei 2016 yang lalu, gue berkesempatan untuk mengunjungi salah satu destinasi wisata terkenal di dunia parawisata mancanegara, tepatnya didaerah Krui yang berada di kabupaten Pesisir Barat, provinsi Lampung. Krui ? pasti kalian sendiri jarang dengar cerita tentang tempat ini, begitu pula gue sebelum mengunjungi tempat ini, alangkah kagetnya gue ketika mencari informasi tentang tempat ini di mbah google, namun ternyata yang keluar mayoritas adalah website parawisata internasional, yap justru daerah ini cukup asing ditelinga para wisatawan lokal namun sangat terkenal untuk para wisatawan mancanegara.
Ditempat ini, banyak pantai cantik yang bisa kita kunjungi, tentunya dengan panorama alam yang masih sangat asri sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang datang ke tempat ini. Krui merupakan salah satu tempat favorit untuk para peselancar karena ombaknya yang tinggi. Mayoritas dari pantai-pantai wisatanya cenderung sepi pengunjung walaupun pada hari libur sehingga menambah kesan intim bagi para pecinta keindahan alam.
Gue berangkat menggunakan pesawat dari bandara Soekarno-Hatta menuju ke bandara Raden Inten II, lampung. Setelah itu dilanjutkan lagi dengan mobil travel yang biasa melayani jasa angkut penumpang dari kota Lampung sampai ke Krui. Transportasi menuju Krui ini masih sangat jarang, bus melewati trayek jalur Pesisir Barat hingga Krui masih bisa dihitung dengan jari, maka sebabnya mobil travel berplat hitam ini masih menjadi primadona penduduk sekitar maupun pengunjung yang datang atau pergi dari Krui.
Singkat cerita, gue tiba di Krui setelah menempuh 8 jam perjalanan lamanya (Jaraknya dari Bandar Lampung ke Krui sekitar 250 km), yap harus diakui walaupun terlihat dekat di Google Maps, tapi jalur lintas barat ini benar-benar jauh dan melikuk-likuk melewati jajaran Bukit Barisan. Setelah sampai disana, kita akan melihat indahnya kehidupan pedesaan disini, mulai dari penduduknya yang ramah, pemandangan hijau nan asri, sampai tempat-tempat wisata yang akan memanjakan saat liburan disini.
Didaerah ini, sudah banyak penginapan yang melayani para pengunjung terutama di wilayah pesisir pantai yang menjadi destinasi favorit disana. Salah satu destinasi favorit yang gue kunjungi dikala itu adalah pantai Labuhan Jukung yang letaknya berada di pusat kota Krui. Walaupun berada di pusat kota, pantai ini masih sangat asri loh ! dan yang bikin terheran-heran untuk masuk ke pantai ini gak dipungut biaya ! alias gratis tis tisss !. Inilah salah satu keistimewaan jika kalian berkunjung ke kota ini, biaya yang dikeluarkan selama berwisata disini sangat ramah dengan kantong para backpacker, gak percaya ? silahkan buktikan sendiri hehe.
Pantai Labuhan Jukung merupakan salah satu pantai wisata andalan di kota Krui ini, fasilitas yang ada disini sudah cukup lengkap, mulai dari warung yang menjajakan makanan dan minuman, wc umum, kamar bilas hingga penyewaan papan selancar. Pantai ini menghadap langsung ke samudra Hindia yang menyebabkan ombak di pantai ini cukup besar sehingga mengharuskan kita untuk selalu berhati-hati jika ingin berenang disini, karena sewaktu-waktu kita bisa tertarik oleh arus ombak sampai ke tengah laut. Sore hari adalah waktu yang ideal untuk berkunjung ke pantai Labuhan Jukung ini, karena kita bisa melihat golden sunset yang begitu indah memantulkan cahaya diatas laut biru.
Selain pantai Labuhan Jukung, masih banyak objek wisata menarik di kota Krui ini diantaranya adalah Pulau Pisang yang terkenal dengan pasir putihnya yang menawan, jika ingin berkunjung ke pulau ini kita bisa menumpang kapal nelayan dari desa Tembakak (desa terdekat yang menghadap langsung ke pulau Pisang). Selain itu, ada pantai Mandiri yang terletak di desa Mandiri Heni di ujung kota Krui, pantai ini tidak mempunyai terumbu karang sehingga ombaknya pecah di pasir yang menyebabkan pasirnya berwarna coklat-ke hitam-hitaman (satu-satunya beach breaks yang ada di Krui), hal tersebut terjadi secara alami ya guys, bukan karena kotor atau terkena polusi. Pantai Mandiri ini juga menjadi destinasi wisata favorit bagi para peselancar karena ombaknya yang cukup besar dan tidak terdapat karang.
Sebenarnya, masih banyak lagi destinasi wisata di kota Krui yang tidak tertulis dalam postingan ini. Sebagai saran, jika berkunjung kesini, jangan sungkan untuk bertanya kepada sekitar tentang destinasi wisata yang ada dsini, kita akan mendapatkan informasi yang mungkin belum kita ketahui sebelumnya sehingga liburan kita akan menjadi lebih menyenangkan.
Siap Berpetualang ?
Gue berangkat menggunakan pesawat dari bandara Soekarno-Hatta menuju ke bandara Raden Inten II, lampung. Setelah itu dilanjutkan lagi dengan mobil travel yang biasa melayani jasa angkut penumpang dari kota Lampung sampai ke Krui. Transportasi menuju Krui ini masih sangat jarang, bus melewati trayek jalur Pesisir Barat hingga Krui masih bisa dihitung dengan jari, maka sebabnya mobil travel berplat hitam ini masih menjadi primadona penduduk sekitar maupun pengunjung yang datang atau pergi dari Krui.
Singkat cerita, gue tiba di Krui setelah menempuh 8 jam perjalanan lamanya (Jaraknya dari Bandar Lampung ke Krui sekitar 250 km), yap harus diakui walaupun terlihat dekat di Google Maps, tapi jalur lintas barat ini benar-benar jauh dan melikuk-likuk melewati jajaran Bukit Barisan. Setelah sampai disana, kita akan melihat indahnya kehidupan pedesaan disini, mulai dari penduduknya yang ramah, pemandangan hijau nan asri, sampai tempat-tempat wisata yang akan memanjakan saat liburan disini.
Didaerah ini, sudah banyak penginapan yang melayani para pengunjung terutama di wilayah pesisir pantai yang menjadi destinasi favorit disana. Salah satu destinasi favorit yang gue kunjungi dikala itu adalah pantai Labuhan Jukung yang letaknya berada di pusat kota Krui. Walaupun berada di pusat kota, pantai ini masih sangat asri loh ! dan yang bikin terheran-heran untuk masuk ke pantai ini gak dipungut biaya ! alias gratis tis tisss !. Inilah salah satu keistimewaan jika kalian berkunjung ke kota ini, biaya yang dikeluarkan selama berwisata disini sangat ramah dengan kantong para backpacker, gak percaya ? silahkan buktikan sendiri hehe.
Pantai Labuhan Jukung merupakan salah satu pantai wisata andalan di kota Krui ini, fasilitas yang ada disini sudah cukup lengkap, mulai dari warung yang menjajakan makanan dan minuman, wc umum, kamar bilas hingga penyewaan papan selancar. Pantai ini menghadap langsung ke samudra Hindia yang menyebabkan ombak di pantai ini cukup besar sehingga mengharuskan kita untuk selalu berhati-hati jika ingin berenang disini, karena sewaktu-waktu kita bisa tertarik oleh arus ombak sampai ke tengah laut. Sore hari adalah waktu yang ideal untuk berkunjung ke pantai Labuhan Jukung ini, karena kita bisa melihat golden sunset yang begitu indah memantulkan cahaya diatas laut biru.
Selain pantai Labuhan Jukung, masih banyak objek wisata menarik di kota Krui ini diantaranya adalah Pulau Pisang yang terkenal dengan pasir putihnya yang menawan, jika ingin berkunjung ke pulau ini kita bisa menumpang kapal nelayan dari desa Tembakak (desa terdekat yang menghadap langsung ke pulau Pisang). Selain itu, ada pantai Mandiri yang terletak di desa Mandiri Heni di ujung kota Krui, pantai ini tidak mempunyai terumbu karang sehingga ombaknya pecah di pasir yang menyebabkan pasirnya berwarna coklat-ke hitam-hitaman (satu-satunya beach breaks yang ada di Krui), hal tersebut terjadi secara alami ya guys, bukan karena kotor atau terkena polusi. Pantai Mandiri ini juga menjadi destinasi wisata favorit bagi para peselancar karena ombaknya yang cukup besar dan tidak terdapat karang.
Sebenarnya, masih banyak lagi destinasi wisata di kota Krui yang tidak tertulis dalam postingan ini. Sebagai saran, jika berkunjung kesini, jangan sungkan untuk bertanya kepada sekitar tentang destinasi wisata yang ada dsini, kita akan mendapatkan informasi yang mungkin belum kita ketahui sebelumnya sehingga liburan kita akan menjadi lebih menyenangkan.
Siap Berpetualang ?
Biaya yang dibutuhkan untuk berkunjung ke kota Krui
#Jalur darat
-Bus dari Kp.Rambutan - Pelabuhan Merak, Banten; Rp.25.000
-Kapal penyebrangan (ferry) dari Merak ke Bakaheuni; Rp.15.000
-Mobil travel dari Bakaheuni ke Krui; Rp. 160.000
#Jalur Udara
-Bus Damri ke Bandara Soekarno-Hatta; Rp.40.000
-Tiket pesawat tujuan bandara Raden Inten II, Lampung (tentatif); Rp.300.000
-Mobil Travel dari Bandara Raden Inten II, Lampung ke Krui; Rp. 120.000
more picture (Pantai Labuhan Jukung)
Journey Your Indonesia !
No comments